JUAL BELI
JUAL BELI BARANG DENGAN KADAR YANG TIDAK SAMA
Makalah ini
disampaikan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
HADIS EKONOMI
Dosen
Pembimbing:
Wahyu Abdul Jabar, M. HI
Disusun Oleh:
Muhammad Faix Fauzi (1288514)
PRODI: EKONOMI
SYARI’AH
JURUSAN:
SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
T.A 2013/2014
T.A 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
telah melimpahkan nikmat dan hidayah -Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
individu HADIS EKONOMI dengan judul “JUAL
BELI BARANG DENGAN KADAR YANG TIDAK SAMA ” tanpa
ada halangan apapun.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Wahyu Abdul Jabar, M. HI selaku dosen mata kuliah HADIS EKONOMI kami, yang telah membimbing kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah
ini kami sangat
menyadari bahwa masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan agar
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
dan para pembaca.
Metro, -12-2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ ....... I
Kata Pengantar..................................................................................................... II
Daftar Isi.............................................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ VI
BAB II ISI........................................................................................................ 1
A.
Hadis.................................................................................................
B.
Perbedaan
Matan Hadis.................................................................
C.
Perbedaan
Jalur Sanad..................................................................
D.
Analisis
Hadis..................................................................................
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................
A.
Kandungan
Hadis............................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini, banyak terjadi transaksi riba yang terjadi dalam
kegiatan muamalah masyarakat disekitar kita, padahal sudah banyak keterangan
yang menerngkan atau menyebutkan banyak hadis ataun ayat al-qur’an yang
menyatakan keharaman melakukan riba.
Seperti penukaran uang dengan uang tetapi dengan jumlah yang
berbeda. Menurut ulama Hanafiyah, transaksi seperti itu merupakan riba fadhl,
yaitu “tambahan zat harta pada akad jual beli yang diukur dan sejenis”. Dengan
kata lain, riba fadhl adalah jual beli yang mengandung unsure riba pada barang
sejenis dengan adanya tambahan pada salah satu benda tersebut. Oleh karena itu,
jika melaksanakan akad jual beli antra barang yang sejenis tidak boleh
dilebihkan salah satunya agar terhindar dari unsure riba. Adapun
transaksi dengan cara membeli kontas suatu barang, dari pembeli yang melakukan
pembelian terhadap barang kreditan, dan juga pedagang yang membeli barang
kreditan dan kemudian menjualnya dengan harga kontan masih kurang jelas dasarnya
hukumnya, apakah ada pembolehan ataupun pelarangan.
Hal ini akan
menjadi pembahasan ataupun akan dibuktikan dengan analisis dari hadis yang
menjadi tugas individu saya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Isi Hadis
1.
Hadis No. 2145
(BUKHORI)
(إذا باع الوكيل
شيئا فاسدا فبيعه مردود)
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ هُوَ ابْنُ سَلَّامٍ عَنْ يَحْيَى
قَالَ سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَبْدِ الْغَافِرِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ
الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ بِلَالٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَمْرٍ بَرْنِيٍّ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَيْنَ هَذَا قَالَ بِلَالٌ كَانَ عِنْدَنَا
تَمْرٌ رَدِيٌّ فَبِعْتُ مِنْهُ صَاعَيْنِ بِصَاعٍ لِنُطْعِمَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عِنْدَ ذَلِكَ أَوَّهْ أَوَّهْ عَيْنُ الرِّبَا عَيْنُ الرِّبَا لَا تَفْعَلْ
وَلَكِنْ إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَشْتَرِيَ فَبِعْ التَّمْرَ بِبَيْعٍ آخَرَ ثُمَّ
اشْتَرِهِ.
Artinya:
“Telah
menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Yahya bin Shalih
telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah, dia adalah Ibnu Sallam dari Yahya
berkata; Aku mendengar 'Uqbah bin 'Abdul Ghofir bahwasanya dia mendengar Abu
Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu berkata: "Bilal datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa kurma Barni (jenis kurma terbaik)
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepadanya: "Dari mana
kurma ini?" Bilal menjawab: "Kami memiliki kurma yang jelek lalu kami
jual dua sha' kurma tersebut dengan satu sha' kurma yang baik agar kami dapat
menghidangkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka saat itu juga
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Celaka celaka, ini benar-benar
riba. Janganlah kamu lakukan seperti itu. Jika kamu mau membeli kurma maka
juallah kurmamu dengan harga tertentu kemudian belilah kurma yang baik
ini".
·
Referensi: Abdulllah bin Abdurrahman Abu Bassam, Syarah Hadits
PIlihan Bukhori-Muslim, Jakarta: Darul Falah, 2002, Hal: 751